PENGERTIAN UMUM
Serbuk secara umum digambarkan
sebagai partiker-partikel halus yang merupakan hasil suatu proses
pengecilankuran partikel dari suatu bahan kering. Secara kimia fisik yang
dimaksud serbuk adalahpartikel bahan padat yang mempunyai ukuran antara 10000 –
0,1 µm. Sedangkan dalam farmasimumnya partikel sediaan serbuk berukuran antara
10 -0,1 µm.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi
IV yang dimaksud dengan sediaan serbuk adalah campuran kering bahan obat atau
zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian
luar.
Jadi secara singkat yang dimaksut
dengan sediaan serbuk adalah suatu sediaan farmasi berbentuk padat dan kering
yang merupakan campuran homogen dari dua atau lebih bahan obat dengan atau
tanpa pengisi/ pembawa serta memiliki derajat kehalusan tertentu.
KEUNTUNGAN SEDIAAN SERBUK
Sampai saat ini, bentuk sediaan
serbuk banyak digunakan dalam praktek tetap dikehendaki oleh dokter karena:
- Dapat diberikan campuran bahan obat sesuai dengan kebutuhan setiap individu.
- Dapat diberikan dalam dosis yang lebih tepat sesuai keadaan pasien.
- Bentuk sediaan serbuk lebih stabill daripada sediaan cair, karena reaksi kimia antara bahan-bahan penyusun sediaan atau antara bahan obat dengan atmosfer umumnya terjadi lebih lambat dalam bentuk serbuk (kering) daripada bentuk cairan.
- Bentuk serbuk mempunyai ukuran partikel kecil sehingga memberikan disolusi yang lebih cepat dalam cairan tubuh daripada bentuk sediaan padat lainnya.
KERUGIAN SEDIAAN SERBUK
Selain keuntungan diatas, dalam
praktek sediaan serbuk juga mempunyai kerugian, yaitu:
- Kurang baik untuk obat yang mudah rusak atau terurai dengan adanya kelembaban/ kontak dengan atmosfer.
- Bahan-bahan obat yang mempunyai rasa pahit, menyebabkan muntah/ mual dan yang korosif sulit diatasi bila diberikan dalam bentuk sediaan serbuk.
- Diperlukan waktu yang relatuf lama untuk meraciknya.
KEUNTUNGAN SEDIAAN SERBUK
Sediaan serbuk yang baik harus
homogen dan kering, serta mempunyai derajat kehalusan tertentu.
- Homogen dan kering
Yang dimaksut
dengan homogen yaitu bahwa pada setiap bagian campuran serbuk harus mengandung
bahan-bahan yang sama dan dalam perbandingan yang sama pula. Homogenitas suatu
serbuk dipengaruhi oleh faktor:
·
Ukuran partikel
Apabila suatu
bahan halus dicampur dengan bahan lain yang kasar (ukuran partikel kasar), maka
akan didapat campuran yang berlapis-lapis. Oleh karena itu sebelum dicampur
ukuran partikel masing-masing bahan harus dibuat sama terlebih dahulu.
Misal: R/
Vitamin C
Saccharum album
Vitamin
C merupakan serbuk halus, sedangkan Saccharum album atau gula berbentuk
Kristal, apabila kedua bahan tersebut dicampur, sulit didapatkan serbuk yang
homogen. Untuk mengatasinya sebelum kedua bahan dicampur, gula harus dihaluskan
terlebih dahulu.
·
Densitas/ Berat jenis
Apabila suatu bahan
yang ringan dicampur dengan bahan lain yang berat jenisnya besar, maka akan
didapat campuran yang berlapis-lapis. Partkel-partikel bahan dengan berat jenis
besr enderrung turun ke bawah dan partikel-partikel dengan berat jenis kecil
cenderung ke atas. Untuk mengatasinya bahan-bahan tersebut dicampur degan
menggunakan alat Mixing Tumbler atau Poedermengdoos.
Yang dimaksud
dengan kering yaitu bahwa pada sediaan serbuk tidak boleh menggumpal atau
mengandung air, karena mengandung bahan-bahan yang higroskopis atau air yang
keluar dari Kristal karena penggerusan (efflorescent)
ataupun campuran bahan yang eutektik serta bahan-bahan yang bersifat deliquescent.
- Mempunyai derajat kehalusan tertentu
Apabila
sediaan serbuk mempunyai partikel sangat halus maka:
-
Sediaan akan menjdi homogen.
-
Disolusi akan semakin cepat dan akan membantu
mendapatkan kadar obat dalam darah yang tinggi dalam waktu relatif cepat, serta
kemungkinan iritasi saluran cerna yang disebabkan karena konsentrasi lokal obat
yang tinggi menjadi kecil,
- Permukaan serbuk menjadi luas dan mempunyai daya
absorbsi yang besar, ini penting untuk serbuk antasida atau diare.
Untuk
mendapatkan serbuk dengan derajat kehalusan tertentu, maka bahan-bahan atau
serbuk diayak dengan ayakan yang sesuai. Ayakan dalam farmasi ada
bermacam-macam ukuran seperti yang tercaantum dalam farmakope-farmakope.
Jenis
pengayak dinyatakan dengan nomor yang menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54 cm
dihitung searah dengan panjang kawat. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III derajat kehalusan serbuk dinyatakan
dengan nomor pengayak, dimana dapat dinyatakan dengan satu nomor atau dua
nomor.
a.
Jika dinyatakan dengan satu nomor, artinya semua
serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut.
Misal:
Pengayak nomor 85 (setiap 2,54 cm terdapat 85 lubang)
b.
Jika dinyatakan dengan dua nomor, artinya semua
serbuk dapat melewat pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40%
melalui pengayak dengan nomor tertinggi.
Misal:
Pengayak nomor 44/85.
MACAM-MACAM SEDIAAN SERBUK:
- Serbuk terbagi/ Pulveres
Merupakan
serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dimana masing-masing
bagian serbuk dibungkus dengan menggunakan bahan pembungkus yang cocok dan
digunakan untuk sekali minum.
- Serbuk tidak terbagi/ Pulvis
Merupakan
serbuk yang diberikan dengan jumlah relatif besar dan digunakan untuk multiple dose/ dosis ganda tanpa
dibagi-bagi ke dalam dosis tunggal.
Pada umumnya
pulvis dibuat untuk sediaan serbuk yang mengandung bahan obat yang relatif
aman, sehingga pasien dapat mengukur sendiri dalam takaran tertentu, misanya
dengan menggunakan sendok kecil. Pulvis dapat digunakan untuk obat pemakaian
dalam maupun pemakaian luar. Sebgai contoh beberapa sediaan serbuk yang
digunakan
-
Untuk pemakaian dalam : Serbuk antasida, serbuk efervecent, serbuk diare.
-
Untuk pemakaian luar : Serbuk tabor, serbuk gigi, serbuk hisap