Rabu, 01 Mei 2013

SEDIAAN SERBUK



PENGERTIAN UMUM
Serbuk secara umum digambarkan sebagai partiker-partikel halus yang merupakan hasil suatu proses pengecilankuran partikel dari suatu bahan kering. Secara kimia fisik yang dimaksud serbuk adalahpartikel bahan padat yang mempunyai ukuran antara 10000 – 0,1 µm. Sedangkan dalam farmasimumnya partikel sediaan serbuk berukuran antara 10 -0,1 µm.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yang dimaksud dengan sediaan serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
Jadi secara singkat yang dimaksut dengan sediaan serbuk adalah suatu sediaan farmasi berbentuk padat dan kering yang merupakan campuran homogen dari dua atau lebih bahan obat dengan atau tanpa pengisi/ pembawa serta memiliki derajat kehalusan tertentu.

KEUNTUNGAN SEDIAAN SERBUK
Sampai saat ini, bentuk sediaan serbuk banyak digunakan dalam praktek tetap dikehendaki oleh dokter karena:
  1. Dapat diberikan campuran bahan obat sesuai dengan kebutuhan setiap individu.
  2. Dapat diberikan dalam dosis yang lebih tepat sesuai keadaan pasien.
  3. Bentuk sediaan serbuk lebih stabill daripada sediaan cair, karena reaksi kimia antara bahan-bahan penyusun sediaan atau antara bahan obat dengan atmosfer umumnya terjadi lebih lambat dalam bentuk serbuk (kering) daripada bentuk cairan.
  4. Bentuk serbuk mempunyai ukuran partikel kecil sehingga memberikan disolusi yang lebih cepat dalam cairan tubuh daripada bentuk sediaan padat lainnya.

KERUGIAN SEDIAAN SERBUK
Selain keuntungan diatas, dalam praktek sediaan serbuk juga mempunyai kerugian, yaitu:
  1. Kurang baik untuk obat yang mudah rusak atau terurai dengan adanya kelembaban/ kontak dengan atmosfer.
  2. Bahan-bahan obat yang mempunyai rasa pahit, menyebabkan muntah/ mual dan yang korosif sulit diatasi bila  diberikan dalam bentuk sediaan serbuk.
  3. Diperlukan waktu yang relatuf lama untuk meraciknya.

KEUNTUNGAN SEDIAAN SERBUK
Sediaan serbuk yang baik harus homogen dan kering, serta mempunyai derajat kehalusan tertentu.
  1. Homogen dan kering
Yang dimaksut dengan homogen yaitu bahwa pada setiap bagian campuran serbuk harus mengandung bahan-bahan yang sama dan dalam perbandingan yang sama pula. Homogenitas suatu serbuk dipengaruhi oleh faktor:
·         Ukuran partikel
Apabila suatu bahan halus dicampur dengan bahan lain yang kasar (ukuran partikel kasar), maka akan didapat campuran yang berlapis-lapis. Oleh karena itu sebelum dicampur ukuran partikel masing-masing bahan harus dibuat sama terlebih dahulu.
Misal: R/ Vitamin C
                  Saccharum album
Vitamin C merupakan serbuk halus, sedangkan Saccharum album atau gula berbentuk Kristal, apabila kedua bahan tersebut dicampur, sulit didapatkan serbuk yang homogen. Untuk mengatasinya sebelum kedua bahan dicampur, gula harus dihaluskan terlebih dahulu.
·         Densitas/ Berat jenis
Apabila suatu bahan yang ringan dicampur dengan bahan lain yang berat jenisnya besar, maka akan didapat campuran yang berlapis-lapis. Partkel-partikel bahan dengan berat jenis besr enderrung turun ke bawah dan partikel-partikel dengan berat jenis kecil cenderung ke atas. Untuk mengatasinya bahan-bahan tersebut dicampur degan menggunakan alat Mixing Tumbler atau Poedermengdoos.
                Yang dimaksud dengan kering yaitu bahwa pada sediaan serbuk tidak boleh menggumpal atau mengandung air, karena mengandung bahan-bahan yang higroskopis atau air yang keluar dari Kristal karena penggerusan (efflorescent) ataupun campuran bahan yang eutektik serta bahan-bahan yang bersifat deliquescent.
  1. Mempunyai derajat kehalusan tertentu
Apabila sediaan serbuk mempunyai partikel sangat halus maka:
-          Sediaan akan menjdi homogen.
-      Disolusi akan semakin cepat dan akan membantu mendapatkan kadar obat dalam darah   yang tinggi dalam waktu relatif cepat, serta kemungkinan iritasi saluran cerna yang disebabkan karena konsentrasi lokal obat yang tinggi menjadi kecil,
-      Permukaan serbuk menjadi luas dan mempunyai daya absorbsi yang besar, ini penting     untuk serbuk antasida atau diare.
Untuk mendapatkan serbuk dengan derajat kehalusan tertentu, maka bahan-bahan atau serbuk diayak dengan ayakan yang sesuai. Ayakan dalam farmasi ada bermacam-macam ukuran seperti yang tercaantum dalam farmakope-farmakope.
Jenis pengayak dinyatakan dengan nomor yang menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak, dimana dapat dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor.
a.       Jika dinyatakan dengan satu nomor, artinya semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut.
Misal: Pengayak nomor 85 (setiap 2,54 cm terdapat 85 lubang)
b.      Jika dinyatakan dengan dua nomor, artinya semua serbuk dapat melewat pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi.
Misal: Pengayak nomor 44/85.

MACAM-MACAM SEDIAAN SERBUK:
  1. Serbuk terbagi/ Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dimana masing-masing bagian serbuk dibungkus dengan menggunakan bahan pembungkus yang cocok dan digunakan untuk sekali minum.
  1. Serbuk tidak terbagi/ Pulvis
Merupakan serbuk yang diberikan dengan jumlah relatif besar dan digunakan untuk multiple dose/ dosis ganda tanpa dibagi-bagi ke dalam dosis tunggal.
Pada umumnya pulvis dibuat untuk sediaan serbuk yang mengandung bahan obat yang relatif aman, sehingga pasien dapat mengukur sendiri dalam takaran tertentu, misanya dengan menggunakan sendok kecil. Pulvis dapat digunakan untuk obat pemakaian dalam maupun pemakaian luar. Sebgai contoh beberapa sediaan serbuk yang digunakan
-          Untuk pemakaian dalam       : Serbuk antasida, serbuk efervecent, serbuk diare.
-          Untuk pemakaian luar           : Serbuk tabor, serbuk gigi, serbuk hisap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar